CURAH HUJAN DAN ANALISA FREKWENSI BANJIR KOTA PADANG
Abstract
Kota Padang yang memiliki 10 sungai besar dan 13 sungai kecil dilanda banjir yang terbesar adalah banjir bandang pada tanggal 21 Februari 2016 yang mengakibatkan 1800 rumah, sekolah, kantor, pasar terendam dan 4 buah jembatan putus. Penelitian ini untuk memprediksikan debit yang terjadi pada DAS Air Dingin, DAS Batang Kuranji dan DAS Batang Arau untuk kala waktu 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun dari hujan harian maksimum. Data yang digunakan berasal dari stasiun curah hujan Simpang Alai, Gunung Sarik dan Ladang Padi dari tahun 1975 sampai tahun 2005. Metode perhitungan curah hujan harian maksimum rencana menggunakan gumbel, log normal dan log pearson sedangkan frekuensi debit banjir yang terjadi menggunakan metode rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan untuk kala waktu 25, 50 dan 100 tahun menggunakan metode gumbel dan log pearson dapat digunakan karena memenuhi persyaratan, sedangkan metode log normal ditolak. Curah hujan harian maximum untuk kala waktu 25, 50, dan 100 tahun dari kombinasi antara metode gumbel dan metode log pearson adalah 363,3547 mm/jam; 412,9694 mm/jam dan 462,3431 mm/jam digunakan untuk memprediksikan frekuensi debit banjir rencana untuk kala waktu 25, 50 dan 100 tahun. Untuk DAS Air Dingin yaitu 14,5568 m3/det;16,5445 m3/det dan 18,3902 m3/det; DAS Batang Kuranji yaitu 20,4752 m3/det; 23,2710 m3/det dan 26,0533 m3/det sedangkan pada DAS Batang Arau frekuensi debit banjir rencana yang terjadi yaitu 17,6064 m3/det; 20,0106 m3/det dan 22,4030 m3/det.