DAMPAK PEMBERIAN AMELIORAN Fe3+ DAN ZEOLIT TERHADAP JUMLAH K YANG TERCUCI PADA TANAH GAMBUT PANTAI DAN PERALIHAN JAMBI
Abstract
Untuk meningkatkan produktivitas tanah gambut salah satunya dengan penambahan bahan ameliroan berupa Fe3+. Sedangkan untuk menaikkan kejenuhan basa (K) tanah gambut, maka dilakukan dengan penambahan zeolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah K yang tercuci akibat pemberian Fe3+ dan zeolit serta menentukan cara pemberian zeolit yang tepat. Perlakuan yang diberikan yaitu FeCL3.6H2O (0, dan 2,5% serapan maksimum Fe3+); zeolit: 0,0; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5% BKM tanah gambut. Zeolit diberikan dengan dua cara: (a) zeolit dicampur rata dengan tanah dan Fe3+ diinkubasi selama satu bulan, kemudian baru ditambahkan KCl; (b) zeolit dicampur rata dengan KCl, kemudian diberikan pada tanah gambut yang telah diinkubasi selama satu bulan dengan Fe3+. Percobaan ini dilaksanakan dengan menggunakan kolom tanah yang terbuat dari pipa paralon sepanjang 40 cm dengan diameter 5 cm. Dari hasil penelitian didapatkan K yang tercuci selama 10 tahap pencucian masing-masing untuk gambut peralihan hemik dan saprik berkisar 78,83 - 274,56 ppm dan 78,47 - 197,21 ppm; gambut pantai hemik dan saprik berkisar 70,01 - 181,35 ppm dan 73,88 - 191,31 ppm. Pemberian bahan amelioran Fe3+, konsentrasi K yang terlarut semakin meningkat tetapi dengan adanya penambahan zeolit jumlah K yang terbawa air pencucian semakin berkurang, maka untuk meningkatkan efisiensi pemupukan K dapat dilakukan dengan mencampur K dengan zeolit sebelum diaplikasikan.