ANALISIS TINGKAT KEBERDAYAAN PETANI DALAM PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BATANG HARI

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat keberdayaan petani dan pengaruhu keberdayaan petani dalam pengembangan perkebunan karet berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada empat kecamatan di Kabupaten Batang Hari, masing-masing kecamatan dipilih tiga desa. Kecamatan Batin XXIV meliputi: Desa Jelutih, Kelurahan Muara Jangga, Desa Simpang karmeo. Kecamatan Mersam meliputi: Desa Mersam, Desa Rantau Gedang dan Desa Sungai Puar. Kecamatan Muara Bulian meliputi: Desa Simpang Terusan, Kelurahan Sridadi dan Desa Kilangan. Kecamatan Pemayung Meliputi: Desa Tebing Tinggi, Desa Lubuk Ruso dan Desa Serasah. Sampel dipilih secara acak sederhana yaitu petani karet yang memiliki lahan perkebunan karet. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin pada taraf signifikansi 0,1 (taraf keyakinan 90%) Penentuan jumlah sampel dilakukan secara proporsional. Diperoleh jumlah petani responden sebanyak 379 orang. Metode analisis yaitu deskriptif kualitatif dengan tabulasi ditribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas petani berada pada kategori tingkat keberdayaan sedang (57,78%). Untuk kesiapan pembiayaan usahatani, petani memiliki tabungan dan investasi. Kemampuan dalam pemasaran, petani terikat dengan penjual, namun harga yang diterima tetap mengikuti harga pasar. Dalam pengelolaan kebun, petani rata-rata hanya melakukan penyiangan saja. Tingkat berkelanjutan pada perkebunan karet yang dimiliki petani adalah sedang (55,94%) yaitu petani tetap berkeinginan rencana melakukan peremajaan pada kebun karet,namun sebagian lahan direncana untuk dialih fungsikan menjadi kebun kelapa sawit, dari aspek konservasi dan teknik budidaya belum sepenuhnya petani mengikuti anjuran. Keberdayaan petani berpengaruh sebesar 10,5% terhadap pengembangan perkebunan karet berkelanjutan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,269.