DAMPAK PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL DI KAMPUNG KAINUI

  • Obet S. Karubaba Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Papua
  • Natalius W. Kandipi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Pgri Papua
  • Engel D. Kaui Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Pgri Papua
  • Roy Marthen Rahanra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Papua
Keywords: Ekosistem mangrove,, Persepsi,, kampung kainui

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengelolaan ekosistem mangrove terhadap persepsi masyarakat lokal di Kampung Kainui, Yapen, Papua Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat lokal yang tinggal di sekitar kawasan ekosistem mangrove di Kampung Kainui. Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan ekosistem mangrove di Kampung Kainui memiliki dampak positif terhadap persepsi masyarakat lokal. Selain itu, faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman hidup di lingkungan mangrove juga berpengaruh terhadap persepsi masyarakat lokal terhadap pengelolaan ekosistem mangrove. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan ekosistem mangrove dengan melibatkan masyarakat lokal secara aktif dan memberikan pendidikan tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove.

References

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Djamaluddin, R. (2015). Analisis Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kampung Kainui, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Kelautan Tropis, 18(1), 13-20.
Fauzi, A., Nurhayati, A. D., & Haryanto, D. (2019). Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove di Desa Sumberagung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 153-161.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah. (2017). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Maluku Tengah 2017-2022. Ambon: Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
Supriyadi, I., Yusriani, & Hendriyani, R. (2019). Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Desa Lubuk Lancang, Kabupaten Siak. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 16(3), 139-153.
United Nations Environment Programme. (2014). Guidelines for the Restoration of Mangroves and Other Coastal Wetlands. Nairobi: United Nations Environment Programme.
Wardiatno, Y., & Budiono, I. (2016). Kajian Pemanfaatan Ekosistem Mangrove oleh Masyarakat Pesisir di Desa Teluk Awur, Kabupaten Jepara. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 7(2), 67-78.
World Wildlife Fund. (2020). Mangrove Ecosystems. Retrieved from https://www.worldwildlife.org/habitats/mangrove-ecosystems.
Bengen, 2001. Ekosistem mangrove banyak ditemukan di pantai teluk yang dangkal, estuaria, delta dan daerah pantai yang terlindung
Menurut Giesen (1993, 2006), luas mangrove di Indonesia
Manan,1986.Ekosistem mangrove adalah formasi tumbuhan litural yang kerakteristik terdapat didaerah tropika dan subtropika, terhampar disepanjang pesisir
Published
2021-12-31
How to Cite
Karubaba, O., Kandipi, N., Kaui, E., & Rahanra, R. (2021). DAMPAK PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL DI KAMPUNG KAINUI. UNES Journal of Scientech Research, 6(2), 110-119. Retrieved from https://ojs.ekasakti.org/index.php/UJSR/article/view/355