PENGARUH KONDISI HABITAT LAMUN (SEAGRASS) TERHADAP POPULASI DAN KELIMPAHAN IKAN DI PERAIRAN PULAU BATU

  • Rini A Beroperai Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Papua
  • Rosalina ayorbaba Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Papua
  • Helena M Bonai Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Papua
  • Roy Marthen Rahanra Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Papua
Keywords: Ekosistem lamun,, dan kehidupan, ikan,, pulau batu

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kondisi habitat lamun (seagrass) terhadap populasi dan kelimpahan ikan di perairan Pulau Batu. Lamun merupakan tumbuhan laut yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan menjadi tempat hidup bagi banyak spesies ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dan pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkap jaring insang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi habitat lamun berpengaruh signifikan terhadap populasi dan kelimpahan ikan di perairan Pulau Batu. Populasi ikan yang tinggi terjadi pada daerah dengan lamun yang subur dan tidak terganggu, sedangkan kelimpahan ikan cenderung rendah pada daerah dengan lamun yang terganggu atau rusak. Selain itu, hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa keberadaan lamun berkorelasi positif dengan kelimpahan ikan, yang menunjukkan bahwa semakin banyak lamun maka semakin tinggi pula kelimpahan ikan di suatu daerah. Kesimpulannya, kondisi habitat lamun memainkan peran penting dalam mempengaruhi populasi dan kelimpahan ikan di perairan Pulau Batu. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelestarian dan pemulihan habitat lamun yang terganggu atau rusak untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies ikan dan mempertahankan kelestarian ekosistem perairan.

References

Ainsworth, C.H., Pitcher, T.J. and Rotinsulu, C., 2008. Evidence of fishery depletions and shifting cognitive baselines in Eastern Indonesia. Biological Conservation, 141(3), pp.848-859.
Badrudin, I.S., 2013. Studi Kelimpahan dan Komposisi Jenis Ikan di Pulau Batu, Kabupaten Kepulauan Ambai, Provinsi Papua Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2), pp.45-52.
Green, E.P. and Short, F.T., 2003. World Atlas of Seagrasses. University of California Press, Berkeley.
Hemminga, M.A. and Duarte, C.M., 2000. Seagrass Ecology. Cambridge University Press, Cambridge.
Suman, D.O., 2010. Keanekaragaman jenis ikan di perairan Teluk Ambon dan sekitarnya. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 2(1), pp.87-95.
Wayan, M. and Azhar, M., 2014. Struktur komunitas ikan karang di perairan Pulau Batu, Kabupaten Kepulauan Ambai, Papua Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(2), pp.103-109.
Zainuddin, M., Nurwahyudi, H., Hakim, L. and Jasmon, G.B., 2013. Karakteristik habitat dan kelimpahan ikan di perairan Teluk Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Jurnal Kelautan Tropis, 16(2), pp.111-122.
Azkab, M. H. 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana 24(1).
Azkab, Muhammad Husni. 2000. Struktur dan fungsi pada Komunitas Lamun. Majalah Ilmiah Semi Populer Oseana. Vol 25(3): 9-17.
Azkab, Muhammad Husni.2006. Ada Apa dengan Lamun. Jurnal Oseana. Vol 31(3): 45-55.
Adrim, M. 2006. Asosiasi Ikan di Padang Lamun. Pusat penelitian Oseanografi LIPI. Bulletin Ilmiah Oseana 31
Adli, Andi. 2016. Profil Ekosistem Lamun Sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Pesisir Perairan Sabang Tende Kabupaten Tolitoli. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako. Vol 5(1): 49-62.
Published
2021-12-31
How to Cite
Beroperai, R., ayorbaba, R., Bonai, H., & Rahanra, R. (2021). PENGARUH KONDISI HABITAT LAMUN (SEAGRASS) TERHADAP POPULASI DAN KELIMPAHAN IKAN DI PERAIRAN PULAU BATU. UNES Journal of Scientech Research, 6(2), 120-129. Retrieved from https://ojs.ekasakti.org/index.php/UJSR/article/view/356