KEM PERTAMINAFLip EKSISTENSI KEM BENGKALA SINGARAJA–BALI DITINJAU DARI ASPEK KEBUDAYAAN
Abstract
Indonesia merupakan negara yang indah, tanahnya subur beserta hasil kekayaan alam berlimpah sebagai karunia Tuhan bagi warganya yang tiada tara. Untuk memelihara keindahan beserta seluruh kekayaan wilayah Indonesia, bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan pemikiran yang kreatif dan inovatif. Namun, kebanyakan warga negaranya masih hidup dalam kemiskinan dan kawasan tinggalnya dibiarkan terlantar.Untuk itu, didirikanlah KEM (Kawasan Ekonomi Masyarakat) PERTAMINAFLip. KEM tercipta atas kreativitas dan dinamika intelektualitasdosen-dosen Profesional PendidikMasyarakat (PROdikMAS), yang bergabung dalam FLipMAS INDONESIA bekerjasama dengan CSR SMEPP PT Pertamina (Persero). Tujuan dikreasikannya KEM adalah untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan warganya melalui kegiatan zero waste integrated farming.Salah satu KEM tersebut letaknya di Bali, adalah KEM Bengkala tepatnya di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng dengan ibu kotanya Singaraja. Keunikan KEM ini membedakan dengan KEM di seluruh Indonesia, yaitu KEM yang dihuni dengan memberdayakan para warga tuli bisu atau disabel kurang lebih 48 orang yang sering dikenal dengan sebutan warga kolok Bengkala. Karena warganya menyandang ketunaan inderanya dan hidup dalam kemiskinan. KEM Bengkala ditata tidak hanya mengikuti model zero waste integrated farming akan tetapi juga dilengkapi aktivitas kebudayaan. Dengan demikian, keterampilan dan pengetahuannya tentang pertanian, peternakan dan seni budaya mampu membantu mengantarkannya menuju kehidupan yang lebih manusiawi. Kata kunci: eksistensi KEM Bengkala, warga Kolok, aspek kebudayaan.