PENGOLAHAN LIMBAH BIOGAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DESA PALAAN, KECAMATAN NGAJUM, KABUPATEN MALANG
Abstract
Potensi limbah ternak di Kecamatan Ngajum cukup tinggi, tidak kurang 293,360 kg limbah padat dan cair dihasilkan setiap hari. Sejauh ini potensi pupuk organik dari limbah peternakan belum dikelola dengan baik bahkan cenderung menjadi masalah lingkungan. Pengolahan limbah ternak sapi di Desa Palaan hingga saat ini hanya mengandalkan 7 reaktor biogas skala rumah tangga. Limbah padat (sludge) dan limbah cair (slurry) dari reaktor biogas dibuang ke lingkungan desa tanpa pengolahan lebih lanjut dan menjadi masalah kebersihan dan higienitas lingkungan desa. Komunitas petani yang menjadi mitra dalam program ini adalah Kelompok Tani “Manfaat” dan Kelompok Wanita Tani “Larasati” yang merupakan kelompok tani aktif di Desa Palaan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada petani dalam cara teknologi formulasi pengolahan limbah biogas menjadi pupuk organik padat. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan pemecahan teknologi yang dilakukan dengan metode transfer teknologi berupa pelatihan, workshop pendampingan teknologi, dan praktek secara langsung. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, maka pengetahuan petani mitra menjadi bertambah. Selama ini petani mitra masih menggunakan pupuk kimia dan pupuk kandang hasil fermentasi. Dengan upaya formulasi granulasi pupuk organik limbah biogas diharapkan memberikan penyelesaian masalah limbah ternak dan kebutuhan pupuk organik di Desa Palaan, sehingga penguatan ketahanan pangan dan peningkatan nutrisi dalam rangka kesinambungan lingkungan dapat tercapai.