PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA SAPI POTONG TERINTEGRASI SAWIT DAN PENANAMAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Schaum) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK DI NAGARI KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
Abstract
Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang memiliki potensi lahan perkebunan maupun pertanian yang cukup luas. Kinali merupakan salah satu nagari di Pasaman Barat dengan luas wilayah 489.64 km₂ merupakan salah satu nagari di Kabupaten Pasaman Barat yang memiliki daya dukung lahan berupa lokasi yang luas dan berpotensi bila ditanami rumput gajah dalam upaya untuk penyediaan hijauan makanan ternak dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong. Rumput gajah dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak yang merupakan hijauan unggul. Pada musim kemarau rumput gajah bisa di panen dua kali dan pada musim penghujan bisa tiga kali, sedangkan masa produksi nya sampai tiga tahun. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dan demontrasi penanaman rumput gajah sebagai bahan pakan ternak yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa, kelompok tani dan masyarakat. Pada kegiatan demontrasi penanaman rumput gajah dilakukan secara 3 tahap yaitu: Pada tahap pertama/ tahapan persiapan, tahap kedua, dilakukan pada minggu kedua. Pada tahap kedua ini dilakukan penanaman rumput gajah dan pada tahap ketiga/tahap produksi hingga panen. Di samping itu juga dilakukan demontrasi respon pemberian pupuk organik dan non organik terhadap dosis yang berbeda terhadap produksi rumput gajah. Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi budidaya ternak sapi dan penerapan penanaman rumput gajah diberikan kepada petani sangat menarik minat petani dan masyarakat untuk melakukan budidaya ternak sapi. Anggota kelompok ternak mendapatkan pengetahuan teknologi tepat guna dalam penanaman rumput gajah tersebut. Penanaman rumput gajah di daerah ini sangat membantu anggota kelompok ternak dalam mengatasi kesulitan mencari hijauan untuk ternak sapi mereka