HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN RELAPSE PADA KLIEN KETERGANTUNGAN NAPZA

  • Aida Yulia
Keywords: napza, dukungan, keluarga, relapse

Abstract

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan dari hasil survei nasional yang dilakukan pada tahun 2011 prevalensi penyalahgunaan NAPZA di Indonesia mencapai 2,23% atau sekitar 4,2 juta orang dari total populasi penduduk, dampak dari pecandu narkoba dan zat adiktif dapat menyebabkan ketagihan,walaupun penderita sudah sembuh mereka akan kembali menggunakan narkoba atau pemakain berulang (Relapse). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kejadian relapse pada ketergantungan NAPZA di Yayasan Lantera Minangkabau. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 447 orang di Yayasan Lentera Tahun 2014 dengan 82 sampel. Penelitian ini menggunakan metode accidental Sampling, waktu penelitian pada tanggal 22 Maret s/d 07 Oktober 2015 dan istrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 53,7% responden mengalami Relapse pada ketergantungan NAPZA, 51,2% responden tidak mendapat dukungan dari keluarga dan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kejadian relapse pada ketergantungan NAPZA p = 0,000< 0,05. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat hubungan bermakna dukungan keluarga dengan kejadian relapse, dan disarankan bagi yayasan Lantera Minangkabau agar meningkatkan komunikasi dengan orangtua dalam penatalaksanaan pengobatan, baik melalui pendidikan kesehatan bagi kesembuhan klien

Published
2017-06-29
How to Cite
Yulia, A. (2017). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN RELAPSE PADA KLIEN KETERGANTUNGAN NAPZA. UNES Journal Of Social and Economics Research, 2(1), 85-96. Retrieved from https://ojs.ekasakti.org/index.php/UJSCR/article/view/89